Kamis, 04 Juni 2015

B.IND : MAJAS

A. Pengertian
    Majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan.
B. Jenis-jenis
  1. Majas perbandingan.
Majas perbandingan dibagi menjadi 3, yaitu :
 A. Majas perumpamaan atau simile
Majas Perumpamaan adalah majas yang membandingkan dua aspek yang berlainan, tetapi dianggap sama. Perbandingan tersebut ditandai dengan penggunaan kata-kata pembanding, misalnya: sepertisebagaibagaiibaratumpamabak, dan laksana.
Contoh : Wajahnya kuyu sebagai tentara kalah perang.
 B. Majas Metafora
Majas Metafora adalah majas yang membandingan dua aspek secara langsung, tanpa menggunakan kata-kata pembanding.
Contoh : Para pejuang gugur sebagai bunga bangsa.
 C. Majas Personifikasi atau Penginsanan
Majas Metafora adalah majas yang membandingkan dua aspek secara langsung, tanpa menggunakan kata-kata pembanding.
Contoh: Para pejuang gugur sebagai bunga bangsa.
 D. Majas Antitesis
Majas Antitesis adalah majas yang membandingkan kata-kata berlawanan arti.
Contoh: Maju mundurnya perusahaan ini tergantung pada kepemimpinan para manajer dan direktur.

2. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan terdiri atas beberapa majas sebagai berikut.

A. Majas Hiperbola

Majas Hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan berlebih-lebihan.
Contoh: Tulisan Dian yang dimuat di majalah itu sangat sempurna, tanpa ada kekurangan dan kesalahan satu pun.

B. Litotes

Majas Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu lebih rendah daripada yang sebenarnya.
Contoh: Silakan mampir ke gubuk kami, Bu.

C. Ironi

Majas Ironi adalah majas yang menyatakan makna bertentangan dengan maksud untuk mengolok-olok. Majas Ironi ini menyindir dengan halus.
Contoh: Ini baru pukul delapan, mengapa kamu sudah bangun?

D. Paradoks

Majas Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta yang ada.
Contoh: Dimas merasa dekat dengan kakaknya walaupun mereka tinggal berjauhan.

B.IND : PUISI

PUISI
A. Pengertian

   Puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya, memperoleh asalnya dari emosi atau rasa yang dikumpulkan kembali dalam kedamaian.

B. Ciri-Ciri

    Ciri-ciri Puisi Lama:
1. Pengarangnya tidak diketahui
2. Merupakan kesusastraan lisan
3. Terikat jumlah baris, rima, dan irama
4. Gaya bahasa yang statis (tetap) dan juga klise
5. Isi dari puisi tentang fantastis dan istanasentris

   Ciri-ciri Puisi Baru:

1. Pengarangnya diketahui
2.Berkembang secara lisan dan tertulis 3. Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama 4. Gaya bahasa yang dinamis (berubah-ubah)
3. Isinya tentang kehidupan pada umumnya

C. Unsur

1. Tema : Gagasan Utama dari Puisi.
2. Tipografi : Tatanan larik, bait, kalimat, frase dan bunyi.
3. Amanat : Sesuatu yang ingin disampaikan penyair.
4. Nada
5. Rasa
6. Perasaan
7. Ennjabemen : Pemotongan kalimat.
8. Kata Konkert : kata bermakna denotasi.
9. Diksi : Pilihan kata.
10. Akulirik : Tokoh laku penyair dalam satu puisi.
11. Rima : Pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi.
12. Majas.


D. Jenis
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama
Ciri puisi lama:
  • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  • Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Baru:
  • Bentuknya rapi, simetris;
  • Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
  • Sebagian besar puisi empat seuntai;
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
  • Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.
  • Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhantanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.

B.IND : Cerita Rakyat.

Jenis-jenis Cerita Rakyat :
  Mitos / Myth
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.
  
  Dongeng
Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar tejadi yang berisi tentang petualangan yang penuh imajinasi dan terkadang tidak masuk akal dengan menampilkan situasi dan para tokoh yang luar biasa/ goib.

  Legenda

    Fungsi Cerita Rakyat adalah :
1. Mengajarkan Nilai Moral Yang Baik.
2. Mengembangkan Daya Imajinasi Anak.
3. Menambah Wawasan Anak
4. Meningkatkan Kreativitas Anak
5. Mendekatkan Anak-Anak Dengan Orangtuanya.
6. Menghilangkan Ketegangan / Stress.

Senin, 06 April 2015

Asal Mula Salatiga

Di daerah yang bernama Pandanaran, memerintahlah seorang bupati bernama Ki Ageng Pandanaran. Ia hanya memuaskan diri dengan kekayaannya dan memeras rakyatnya dengan memungut pajak yang yang berlebihan.

Pada suatu ketika ia megambil harta seorang rakyatnya secara paksa karena tidak mampu membayar hutang-hutang pajaknya.

’’Tunggakan pajakmu sudah bertumpuk, kerbaumu ini terpakas kami sita’’, kata Ki Ageng Pandanaran (sambil dikawal pengawal yang selalu membawa tombak)

‘‘Jangan Gusti, tolonglah saya kerbau ini satu-satunya milik saya’’, jawab seorang rakyat jelata dengan rasa takut.

Pada suatu hari, Ki Ageng Pandanaran bertemu dengan seorang pak tua , tukang rumput.

‘‘Pak Tua’’, panggil Ki Ageng kepada pak tua yang ditemuinya.

‘‘Oh Gusti’’, jawab pak tua itu.

‘‘Berikan rumput ini padaku, Pak Tua’’, kata Ki Ageng

‘‘Rumput ini untuk ternak kami Gusti’’. Jawab pak tua.

“Kau kan bisa menyabit lebih banyak lagi nanti. Nah ini sekeping uang untukmu”, sambung Ki Ageng.

Tanpa  diketahui Ki Ageng Pandanaran, pak tua menyelipkan kembali uang itu dalam tumpukan rumput yang akan dibawa. Kemudian rumput itu dibawa oleh Ki Ageng Pandanaran. . Begitulah hal itu terjadi berulang-ulang.

Sampai suatu kali Sang Bupati menyadari perbuatan pak tua tersebut. Dan marahlah Ki Ageng kepada pak tua itu.

“Orang miskin yang sombong ! Kau menolak pemberianku ! Kau telah menghinaku pak tua”, kata Ki Ageng kepada pak tua dengan sangat marah.

Pada saat itu, tiba-tiba pak tua berubah wujud menjadi Sunan Kalijaga pemimpin agam yang dihormati bahkan oleh raja-raja. Maka Bupati Pandanaran pun sujud meminta ampun.

‘‘ Ki Sunan, maafkanlah segala kekhilafan saya’’,Ki ageng meminta maaf.

‘‘Kau kumaafkan tetapi kuminta Kau meninggalkan seluruh hartamu dan mengikutiku pergi mengembara’’, jawab Sunan Kalijaga sambil selalu bertasbih.

‘‘Baiklah Ki Sunan’’, sambung Ki Ageng.

Istri Ki Ageng Panandaran pun ikut tanpa sepengetahuan Sunan Kalijaga , istri Ki Ageng Pandanaran membawa sebuah tongkat yang berisikan emas dan berlian.

Namun di tengah perjalanan… Mereka dicegat oleh sekawalan perampok.

“Harta atau nyawa’’, para perampok menodong Sunan dan Ki Ageng dengan membawa belati. ‘’Serahkanlah harta kalian atau nyawa melayang !’’, kata para perampok.

‘‘Kalian tidak akan mendapatkan apapun dariku, karena aku tidak membawa apa-apa’’, Sunan Kali jaga menjawab sambil memegang tasbih untuk berzikir.

Tanpa dinanya tiba-tiba Sunan menoleh kebelakang, sahut Sunan Kalijaga, ‘‘Tetapi seorang wanita yang berjalan di belakangku membawa emas dan berlian di dalam tongkatanya’’.

Padahal Sunan tidak mengenal wanita itu istri yang ikut tanpa sepengetahuan dan tidak mengetahui bawaan dan isi bawaan itu. Dan itulah keistimewaan seorang wali yang mendapat pentujuk dan karomah dari Tuhan.

Perampok-perampok itu pun mendapatkan isri bupati yang tertinggal di belakang karena tongkatnya terlalu berat. Mereka berusaha merampas tongkatnya. Istri Bupati berteriak-teriak minta tolong: ‘’Tolong-tolong! Kembalikan tongkatku’’.

Istri bupati pun berusaha merebut kembali tongkatnya: ‘’Jangan! Tolong! Tolong! Kembalikan tongkatku!’’. Tetapi kawanan perampok berhasil kabur dengan emas berlian milik istri bupati. ‘‘Tolong! Kembalikan tongkatku! Kata istri bupati yang masih berusaha mengejar mereka namun gagal.

Di hadapan Sunan Kalijaga. Ki Ageng Panandaran berkata, ‘‘Maafkan kami Ki Sunan’’.

Sunan Kalijaga menjawab, “ Baiklah’’.

Sunan Kalijaga lalu berkata, ‘‘Aku akan menamakan tempat ini Salatiga, karena kalian telah membuat tiga kesalahan”

“ Pertama, kalian sangat kikir, kedua, kalian sangat sombong, dan ketiga kalian telah menyengsarakan rakyat. Mudah-mudahan tempat ini manjadi tempat yang baik dan ramai nantinya’’.

Sastra Melayu Klasik

1. Pengertian

Sastra Melayu Klasik adalah sastra lama yang lahir pada masyarakat lama atau tradisional yakni suatu masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat.

Sifat Sastra Melayu Klasik :
Komunal, milik bersama
Anonim, umumnya tidak diketahui pengarangnya
Kurang dinamis, perubahannya sangat lamban jika dilihat dari sudut pandang masyarakat sekarang.
Kurang rasional, kejadian-kejadian yang digambarkan tidak masuk akal.
Istana Sentris, isi ceritanya berkisar pada kehidupan keluarga lingkungan istana.

Didaktis, memberikan pendidikan kepada pembaca baik secara moral maupun religius.
Simbolis, cerita yang disajikan dalam bentuk perlambang.
Tradisional, mempertahankan kebiasaan atau adat istiadat
Klasik imitatif, kebiasaan tiru-meniru yang turun-menurun.
Universal, dapat berlaku dimana saja, kapan saja, siapa saja.

Unsur-unsur Intrinsik Dalam Sastra Klasik Melayu
Sastra Kelasik Melayu memiliki unsur-unsur intrinsik yaitu Tema, Alur, Latar, Penokohan/Perwatakan dan Amanat.

Karakteristik atau Ciri-ciri Khusus Sastra Klasik Melayu
Dimulai dengan menceritakan asal-muasal tokoh utama.
Tokoh utama hidup ditengah-tengah rakyat atau merakyat.
Diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut.
Tidak diketahui tahun awal munculnya cerita.
Tidak diketahui siapa pengarangnya.
Umumnya dimulai dengan kata-kata "hatta, syahdan, arkian, alkisah, atau sebermula".
Sangat kental dengan pengaruh Islam.

2. Jenis jenis

FABEL
Fabel adalah suatu cerita atau dongeng yang pelakunya binatang yang berprilaku seperti manusia.

LEGENDA
Legenda adalah cerita yang dikaitkan dengan kepercayaan suatu daerah tentang asal muasal terjadinya sesuatu.

MITE
Mite adalah cerita yang mempunyai latar belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal yang ajaib, dan umumnya ditokohi oleh dewa.

SAGE
Sage adalah cerita yang mengandung sejarah, tetapi juga tidak terlepas dari fantasi dan imajinasi agar lebih menarik.

HIKAYAT
Hikayat adalah cerita yang sumbernya berasal dari kisah-kisah kehidupan raja atau dewa.

CERITA JENAKA
Cerita Jenaka adalah cerita yang didalamnya mengandung unsur komedi atau humor.

3. Fungsi

Manfaat membaca karya sastra:

1. Karya sastra besar memberi kesadaran kepada pembacanya tentang kebenaran-kebenaran hidup.
2. Karya sastra memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Jadi hiburan yang diberikan adalah hiburan spiritual dan intelektual yang menurut banyak orang kadarnya lebih tinggi daripada kebahagiaan badani.
3. Karya sastra besar itu karya seni dan memenuhi kebutuhan naluri manusia terhadap keindahan. keindahan adalah kodrat manusia.
4. Karya sastra yang besar memberikan penghayatan yang mendalam terhadap apa yang kita ketahui.
5. Membaca karya sastra besar menolong menjadikan pembacanya menusia berbudaya. Maksudnya manusia yang responsif/peka/bereaksi terhadap hal-hal yang luhur, yang baik dalam hidup ini.

Membaca sebagai aktivitas sehari-hari bisa menambah ilmu pengetahuan dan juga pemahaman terhadap suatu hal yang bisa didapat dari membaca, baik itu membaca buku, artikel, novel, cerpen atau pun bahan bacaan lainnya. Banyak karya yang bisa dijadikan sebagai bahan bacaan. Salah satu bacaan yang seharusnya juga menjadi daftar bacaan adalah karya sastra lama.
Setiap karya saling mempengaruhi dari satu masa ke masa selanjutnya. Begitu juga dengan cerpen melayu klasik ini, yang diakui sebagai karya sastra asli Indonesia yang berasal dari budaya Melayu. Karya ini juga mempunyai pengaruh terhadapperkembangan kesusastraan Indonesia

Senin, 23 Maret 2015

B.IND : Wawancara

Posting pertama ane ini buat melengkapi tugas Bahasa Indonesia.

A. Pengertian
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal. Dalam wawancara, narasumber menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Anda dapat mengetahui isi wawancara dengan cara menyimak dan mencatat isi pokok pembicaraan dalam wawancara.

B. Unsur-unsur
1. Narasumber
2. Pewawancara
3. Pertanyaan (bagi yang bersifat tertutup)
4. Tidak memerlukan daftar pertanyaan (terbuka)
5. Menggunakan rumus 5 W + 1 H untuk membuat daftar pertanyaan
6. Menentukan jadwal pelaksanaan wawancara
7. Membuat janji dengan narasumber
8. Menentukan lokasi wawancara
9. Datang tepat waktu
10. Bisa mengarahkan wawancara jika narasumber terlalu melenceng dari topik
11. Dapat membuat laporan wawancara

C. Jenis-jenis

    • Bebas
Wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dahulu dan pembicaraannya bergantung kepada suasana wawancara
    • Individual
Wawancara yang dilakukan oleh seseorang (pewawancara) dengan responden tunggal atau wawancara secara perseorangan
    • Kelompok
Wawancara yangg dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu yang bersamaan
    • Konferensi
Wawancara antara seorang pewawancara dan sejumlah responden atau wawancara antara sejumlah pewawancara dan seorang responden
    • Terbuka
Wawancara yang berdasarkan pertanyaan yangg tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya
    • Terpimpin
Wawancara dengan memakai pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya
    • Tertutup
Wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya
D. Struktur
Wawancara mempunyai struktur, yaitu awal(opening, beginning), tengah (middle, body), dan penutup (end, closing) serta tindak lanjut (follow-up)wawancara.